Kamis, 11 Oktober 2012

TIPS PENGUASAAN KELAS



http://upi.edu/

            Kini masih banyak guru yang tidak mampu dan sangat kesulitan dalam menguasai kelas, peserta didik yang gaduh sering membuat guru kewalahan  mengatasinya. Dengan begitu, sang guru mengambil jalan pintas  seraya mengabaikan pedagogik, berteriak dengan suara keras di dalam kelas dan bahkan berkali-kali memukul meja, menambah suasana kelas semakin ramai dan tidak kondusif.
Jika anda membiasakan berteriak di dalam kelas, akibatnya suaranya tidak akan didengar lagi oleh siswa, tenggorakan anda akan sakit karenanya dan bahkan cadangan suaranya akan hilang atau habis.
Ada banyak tips yang akan anda dapat lakukan dalam menciptakan suasana kelas yang semula gaduh menjadi kondusif, yang semula ramai menjadi tenang, dan yang semula ribut menjadi hening.
Pertama, menatap dengan tajam kepada seluruh siswa yang hadir. Pandangan yang tajam khususnya kepada siswa yang tengah ngobrol dengan temannya, biasanya yang bersangkutan akan segera duduk manis dan mengakhiri obrolannya.
Adalah siswa tersebut, berarti sudah dapat menangkap sinyal dan keinginan anda, supaya mereka tidak gaduh di kelas. Setelah itu, anda baru boleh berkedip. Kedipan mata yang anda berikan kepada anak tersebut, sebagai isyarat bahwa anda tidak marah dan menghargai perubahan sikapnya. Demikian pula sebaliknya, bahwa ia masih menghargai dan segan kepada anda.
Menghukum badan karena marah, mencubit, memukul, menampar, memplototi, dan menatap mata tanpa berkedip, dampaknya sangat patal bagipeserta didik. Untuk itu, hindari hukuman badan karena termasuk melanggar hak-hak siswa, dan juga bisa jadi bahan tuntutan hokum.
Guru sedapat mungkin menggunakan keadaan positif peserta didik untuk membawa mereka ke dalam pembelajaran yang menyenangkan dan menantang, sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensinya. Jika peserta didik merasa bosan dalam mengikuti proses KBM, mereka akan berontak dan berulah. Terlebih jika dibanjiri PR yang memberatkan, pasti merasa cemas. Percayalah, jika mereka merasa senang  dan terlibat langsung di dalamnya  prosesi KBM, pasti mereka mau belajar dan melakoninya dengan baik dan penuh kesadaran.
Kedua, senyum kepada siswa. Ketika anda masuk ke dalam kelas gunakan tiga S, yaitu senyum, salam dan sapa. Jika terlihat beberapa siswa tidak memperhatikan pelajaran yang sedang anda paparkan, sebaiknya anda segera menegur mereka, sehingga tidak mengganggu prosesi KBM. Para pakar pendidik menyarankan ketika anda menegur siswa  bukan dengan cara membentak atau memarahinya, tetapi disarankan supaya melemparkan senyum kepada mereka. Senyum yang anda berikan adalah seolah-olah permohonan maaf “tolong segera hentikan obrolah kalian” karena ibu akan menerangkan pelajaran.
Senyum yang anda berikan dapat menggugah dan mengubah perilaku peserta didik, bahkan mereka akan segera meresponnya pandangan mereka akan segera tertuju  kepada anda , seraya memperhatikan pelajaran yang dengan diterangkan.
Percayalah, senyum yang hangat akan memancarkan kesan bahwa anda tergolong guru yang gaul dan ramah. Namun, penulis tidak bermaksud agar anda terus senyum sepanjang hari ketika di kelas, karena justru anda akan terlihat menjadi aneh.
Yang jelas wajah masam, pasti tidak menyenangkan untuk dilihat dan tidak boleh dipertahankan, khususnya ketika KBM berlangsung dikelas bertatap muka dengan peserta didik.
Ketiga, pengaturan suara. Budayakan agar tidak menerangkan pelajaran jika masih ada siswa yang ngobrol. obrolanpeserta didik di kelas ketika kbm berlangsung, sebenarnya dapat diatasi dengan trik merendahkan atau memelankan suara.
ketika anda memulai mengajar saat itu yang terdengar di dalam kelas hanyalah suara dengungan pelan akibat siswa yang ngobrol. kondisi seperti ini, guru cenderung menyikapinya dengan meningkatkan volume suaranya untuk didengar oleh mereka.
namun pada kenyataannya, semakin tinggi volume suara anda, suara dengungan tersebut akan terdengar semakin keras . sementara itu, anda pun tetap berlanjut menerangkan pelajaran dengan berteriak-teriak. cara seperti ini tidak akan mampu mengubah suasana kelas yang gaduh menjadi tenang.
Sebaiknya pelankan suara anda karena dengan suara yang pelan  peserta didik akan berhenti berbicara, selanjutnya mereka akan berusaha mau mendengar  dan memperhatikan suara anda. Dan bahkan, diantara mereka akan menyuruh teman-temannya untuk tidak ngobrol.
Keempat, seni bahasa tubuh. Pada awal minggu-minggu pertama masuk sekolah, sebaiknya anda dapat membiasakan peserta didik dengan melakukan bahasa tubuh tertentu, guna menjaga kesehatan dan menghemat energy. Contoh soal, ketika ada suara gaduh di kelas  segera tempelkan telunjuk di bibir anda, sebagai perhatian supaya mereka tenang.
Mengajar adalah seni, karenanya tidak mungkin sterio tape, melainkan sesuatu yang bisa dan harus diexplorasi. Guru harus bisa menciptakanpembelajaran sebagai sesuatu yang menarik bagi peserta didiknya. Dengan begitu, mereka akan senang belajar. Guru, seharusnya memikirkan bagaimana menciptakan sekolah menjadi sebuah taman yang indah dan nyaman sebagai tempat belajar, dengan gaya dan model pembelajaran yang menyenangkan, tentunya.
Kelima, bertepuk tangan. Ketika anda mau memulai pelajaran coba lakukan bertepuk tangan, kegiatan ini peserta didik menganggapnya hanya sebuah permainan belaka, dan kelihatannya memang demikian adanya. Tetapi tak apalah, yang penting adalah hasil akhirnya kelas menjadi tenang dan tidak gaduh.
Guru seharusnya pembelajar sepanjang hayat. Guru jangan merasa cukup dengan ilmu yang telah dimiliki dan dikuasainya, tetapi harus belajar dan mengaktulisasi diri sendiri secara terus menerus.
Faktor utama dalam penguasaan kelas dan mengembangkan KBM yang menyenangkan, bukan hanya dana semata. Melainkan kemauan yang kuat dan kreativitas guru. Untuk itu,  guru harus kompeten dengan memiliki sejumlah pengetahuan dan tips penguasaan memenej kelas.
Penulis adalah Anggota Asosiasi Guru Penulis
PGRI Provinsi Jawa Barat
Referensi
Mansyur. (2009). Suara Daerah. Bandung: Grafindo Media Pratama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar