http://upi.edu/
Kini masih banyak guru yang tidak
mampu dan sangat kesulitan dalam menguasai kelas, peserta didik yang gaduh
sering membuat guru kewalahan
mengatasinya. Dengan begitu, sang guru mengambil jalan pintas seraya mengabaikan pedagogik, berteriak
dengan suara keras di dalam kelas dan bahkan berkali-kali memukul meja,
menambah suasana kelas semakin ramai dan tidak kondusif.
Jika anda
membiasakan berteriak di dalam kelas, akibatnya suaranya tidak akan didengar
lagi oleh siswa, tenggorakan anda akan sakit karenanya dan bahkan cadangan
suaranya akan hilang atau habis.
Ada banyak
tips yang akan anda dapat lakukan dalam menciptakan suasana kelas yang semula
gaduh menjadi kondusif, yang semula ramai menjadi tenang, dan yang semula ribut
menjadi hening.
Pertama, menatap dengan tajam kepada
seluruh siswa yang hadir. Pandangan yang tajam khususnya kepada siswa yang
tengah ngobrol dengan temannya, biasanya yang bersangkutan akan segera duduk
manis dan mengakhiri obrolannya.
Adalah siswa
tersebut, berarti sudah dapat menangkap sinyal dan keinginan anda, supaya
mereka tidak gaduh di kelas. Setelah itu, anda baru boleh berkedip. Kedipan
mata yang anda berikan kepada anak tersebut, sebagai isyarat bahwa anda tidak
marah dan menghargai perubahan sikapnya. Demikian pula sebaliknya, bahwa ia
masih menghargai dan segan kepada anda.
Menghukum
badan karena marah, mencubit, memukul, menampar, memplototi, dan menatap mata
tanpa berkedip, dampaknya sangat patal bagipeserta didik. Untuk itu, hindari
hukuman badan karena termasuk melanggar hak-hak siswa, dan juga bisa jadi bahan
tuntutan hokum.
Guru sedapat
mungkin menggunakan keadaan positif peserta didik untuk membawa mereka ke dalam
pembelajaran yang menyenangkan dan menantang, sehingga mereka dapat
mengembangkan kompetensinya. Jika peserta didik merasa bosan dalam mengikuti
proses KBM, mereka akan berontak dan berulah. Terlebih jika dibanjiri PR yang
memberatkan, pasti merasa cemas. Percayalah, jika mereka merasa senang dan terlibat langsung di dalamnya prosesi KBM, pasti mereka mau belajar dan
melakoninya dengan baik dan penuh kesadaran.
Kedua, senyum kepada siswa. Ketika anda masuk ke dalam
kelas gunakan tiga S, yaitu senyum, salam dan sapa. Jika terlihat beberapa
siswa tidak memperhatikan pelajaran yang sedang anda paparkan, sebaiknya anda
segera menegur mereka, sehingga tidak mengganggu prosesi KBM. Para pakar
pendidik menyarankan ketika anda menegur siswa
bukan dengan cara membentak atau memarahinya, tetapi disarankan supaya
melemparkan senyum kepada mereka. Senyum yang anda berikan adalah seolah-olah
permohonan maaf “tolong segera hentikan obrolah kalian” karena ibu akan
menerangkan pelajaran.
Senyum yang
anda berikan dapat menggugah dan mengubah perilaku peserta didik, bahkan mereka
akan segera meresponnya pandangan mereka akan segera tertuju kepada anda , seraya memperhatikan pelajaran
yang dengan diterangkan.
Percayalah,
senyum yang hangat akan memancarkan kesan bahwa anda tergolong guru yang gaul
dan ramah. Namun, penulis tidak bermaksud agar anda terus senyum sepanjang hari
ketika di kelas, karena justru anda akan terlihat menjadi aneh.
Yang jelas
wajah masam, pasti tidak menyenangkan untuk dilihat dan tidak boleh
dipertahankan, khususnya ketika KBM berlangsung dikelas bertatap muka dengan
peserta didik.
Ketiga, pengaturan suara. Budayakan agar
tidak menerangkan pelajaran jika masih ada siswa yang ngobrol. obrolanpeserta
didik di kelas ketika kbm berlangsung, sebenarnya dapat diatasi dengan trik
merendahkan atau memelankan suara.
ketika anda
memulai mengajar saat itu yang terdengar di dalam kelas hanyalah suara
dengungan pelan akibat siswa yang ngobrol. kondisi seperti ini, guru cenderung
menyikapinya dengan meningkatkan volume suaranya untuk didengar oleh mereka.
namun pada
kenyataannya, semakin tinggi volume suara anda, suara dengungan tersebut akan
terdengar semakin keras . sementara itu, anda pun tetap berlanjut menerangkan
pelajaran dengan berteriak-teriak. cara seperti ini tidak akan mampu mengubah
suasana kelas yang gaduh menjadi tenang.
Sebaiknya pelankan
suara anda karena dengan suara yang pelan
peserta didik akan berhenti berbicara, selanjutnya mereka akan berusaha
mau mendengar dan memperhatikan suara
anda. Dan bahkan, diantara mereka akan menyuruh teman-temannya untuk tidak
ngobrol.
Keempat, seni bahasa tubuh. Pada awal
minggu-minggu pertama masuk sekolah, sebaiknya anda dapat membiasakan peserta
didik dengan melakukan bahasa tubuh tertentu, guna menjaga kesehatan dan
menghemat energy. Contoh soal, ketika ada suara gaduh di kelas segera tempelkan telunjuk di bibir anda,
sebagai perhatian supaya mereka tenang.
Mengajar
adalah seni, karenanya tidak mungkin sterio tape, melainkan sesuatu yang bisa
dan harus diexplorasi. Guru harus bisa menciptakanpembelajaran sebagai sesuatu
yang menarik bagi peserta didiknya. Dengan begitu, mereka akan senang belajar.
Guru, seharusnya memikirkan bagaimana menciptakan sekolah menjadi sebuah taman
yang indah dan nyaman sebagai tempat belajar, dengan gaya dan model
pembelajaran yang menyenangkan, tentunya.
Kelima, bertepuk tangan. Ketika anda mau
memulai pelajaran coba lakukan bertepuk tangan, kegiatan ini peserta didik
menganggapnya hanya sebuah permainan belaka, dan kelihatannya memang demikian
adanya. Tetapi tak apalah, yang penting adalah hasil akhirnya kelas menjadi
tenang dan tidak gaduh.
Guru
seharusnya pembelajar sepanjang hayat. Guru jangan merasa cukup dengan ilmu
yang telah dimiliki dan dikuasainya, tetapi harus belajar dan mengaktulisasi
diri sendiri secara terus menerus.
Faktor utama
dalam penguasaan kelas dan mengembangkan KBM yang menyenangkan, bukan hanya
dana semata. Melainkan kemauan yang kuat dan kreativitas guru. Untuk itu, guru harus kompeten dengan memiliki sejumlah
pengetahuan dan tips penguasaan memenej kelas.
Penulis adalah Anggota Asosiasi Guru Penulis
PGRI Provinsi Jawa Barat
Referensi
Mansyur.
(2009). Suara Daerah. Bandung: Grafindo Media Pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar